Al-Ghuraba's Forum
Would you like to react to this message? Create an account in a few clicks or log in to continue.
Al-Ghuraba's Forum

(Orang-orang yang terasing.... yang terlupakan dan yang dirindukan)
 
IndeksLatest imagesPencarianPendaftaranLogin
Login
Username:
Password:
Login otomatis: 
:: Lupa password?
Pencarian
 
 

Display results as :
 
Rechercher Advanced Search
Keywords
Latest topics
» alghuraba forum
Kisah Pemuda Yang Menikahi Wanita “Buta, Tuli, Bisu dan Lumpuh” Icon_minitimeSat Apr 07, 2012 6:12 pm by edisyt

» PERHATIAN : "Hukum Melamar Wanita Yang Sudah Dilamar".
Kisah Pemuda Yang Menikahi Wanita “Buta, Tuli, Bisu dan Lumpuh” Icon_minitimeFri Mar 09, 2012 2:55 pm by eko hadi

» Kisah Pemuda Yang Menikahi Wanita “Buta, Tuli, Bisu dan Lumpuh”
Kisah Pemuda Yang Menikahi Wanita “Buta, Tuli, Bisu dan Lumpuh” Icon_minitimeThu Mar 08, 2012 7:54 pm by jingga

» Wanita yang Selalu Berbicara Dengan Al Qur’an
Kisah Pemuda Yang Menikahi Wanita “Buta, Tuli, Bisu dan Lumpuh” Icon_minitimeThu Mar 08, 2012 7:30 pm by jingga

» Mengapa Manusia Suka Meramal Nasibnya ?
Kisah Pemuda Yang Menikahi Wanita “Buta, Tuli, Bisu dan Lumpuh” Icon_minitimeThu Mar 08, 2012 10:25 am by jingga

» Penjelasan Larangan Seorang Akhwat Bepergian Sendirian
Kisah Pemuda Yang Menikahi Wanita “Buta, Tuli, Bisu dan Lumpuh” Icon_minitimeWed Feb 22, 2012 5:20 pm by jingga

» 10 wasiat untuk wanita sholehah
Kisah Pemuda Yang Menikahi Wanita “Buta, Tuli, Bisu dan Lumpuh” Icon_minitimeWed Feb 22, 2012 5:14 pm by jingga

» Belajar Dari Mujahiddah Jingga
Kisah Pemuda Yang Menikahi Wanita “Buta, Tuli, Bisu dan Lumpuh” Icon_minitimeWed Feb 22, 2012 4:42 pm by jingga

» 40 hadist mendapatkan syafaat.
Kisah Pemuda Yang Menikahi Wanita “Buta, Tuli, Bisu dan Lumpuh” Icon_minitimeWed Feb 22, 2012 4:35 pm by jingga

April 2024
MonTueWedThuFriSatSun
1234567
891011121314
15161718192021
22232425262728
2930     
CalendarCalendar
Top posters
jingga
Kisah Pemuda Yang Menikahi Wanita “Buta, Tuli, Bisu dan Lumpuh” I_vote_lcapKisah Pemuda Yang Menikahi Wanita “Buta, Tuli, Bisu dan Lumpuh” I_voting_barKisah Pemuda Yang Menikahi Wanita “Buta, Tuli, Bisu dan Lumpuh” I_vote_rcap 
edisyt
Kisah Pemuda Yang Menikahi Wanita “Buta, Tuli, Bisu dan Lumpuh” I_vote_lcapKisah Pemuda Yang Menikahi Wanita “Buta, Tuli, Bisu dan Lumpuh” I_voting_barKisah Pemuda Yang Menikahi Wanita “Buta, Tuli, Bisu dan Lumpuh” I_vote_rcap 
eko hadi
Kisah Pemuda Yang Menikahi Wanita “Buta, Tuli, Bisu dan Lumpuh” I_vote_lcapKisah Pemuda Yang Menikahi Wanita “Buta, Tuli, Bisu dan Lumpuh” I_voting_barKisah Pemuda Yang Menikahi Wanita “Buta, Tuli, Bisu dan Lumpuh” I_vote_rcap 
Admin
Kisah Pemuda Yang Menikahi Wanita “Buta, Tuli, Bisu dan Lumpuh” I_vote_lcapKisah Pemuda Yang Menikahi Wanita “Buta, Tuli, Bisu dan Lumpuh” I_voting_barKisah Pemuda Yang Menikahi Wanita “Buta, Tuli, Bisu dan Lumpuh” I_vote_rcap 
Most active topics
PERHATIAN : "Hukum Melamar Wanita Yang Sudah Dilamar".
Kisah Tragis seorang ahli Ibadah yang mati Su'ul Khatimah
Kedamaian Hati Dalam Iman
40 hadist mendapatkan syafaat.
Affiliates
free forum


 

 Kisah Pemuda Yang Menikahi Wanita “Buta, Tuli, Bisu dan Lumpuh”

Go down 
PengirimMessage
jingga
Presiden
Presiden
jingga


Jumlah posting : 29
Join date : 12.12.11
Lokasi : Surabaya

Kisah Pemuda Yang Menikahi Wanita “Buta, Tuli, Bisu dan Lumpuh” Empty
PostSubyek: Kisah Pemuda Yang Menikahi Wanita “Buta, Tuli, Bisu dan Lumpuh”   Kisah Pemuda Yang Menikahi Wanita “Buta, Tuli, Bisu dan Lumpuh” Icon_minitimeThu Mar 08, 2012 7:54 pm

Seorang lelaki yang soleh bernama Tsabit bin Ibrahim sedang berjalan di pinggiran kota Kufah. Tiba-tiba dia melihat Sebuah apel jatuh keluar pagar sebuah kebun buah-buahan. Melihat apel yang merah ranum itu tergeletak di tanah membuat air liur Tsabit terbit, apalagi di hari yang panas dan tengah kehausan. Maka tanpa berfikir panjang dipungut dan dimakannyalah buah apel yang lazat itu, akan tetapi baru setengahnya di makan dia teringat bahawa buah itu bukan miliknya dan dia belum mendapat izin pemiliknya.

Maka ia segera pergi kedalam kebun buah-buahan itu hendak menemui pemiliknya agar meninta dihalalkan buah yang telah dimakannya. Di kebun itu ia bertemu dengan seorang lelaki. Maka langsung saja dia berkata, “Aku sudah makan setengah dari buah apel ini. Aku berharap anda menghalalkannya”. Orang itu menjawab, “Aku bukan pemilik kebun ini. Aku Khadamnya yang ditugaskan menjaga dan mengurus kebunnya”.

Dengan nada menyesal Tsabit bertanya lagi, “Dimana rumah pemiliknya? Aku akan menemuinya dan minta agar dihalalkan apel yang telah ku makan ini.”Pengurus kebun itu memberitahukan, “Apabila engkau ingin pergi kesana maka engkau harus menempuh perjalan sehari semalam”.

Tsabit bin Ibrahim bertekad akan pergi menemui si pemilik kebun itu. Katanya kepada orang tua itu, “Tidak mengapa. Aku akan tetap pergi menemuinya, meskipun rumahnya jauh. Aku telah memakan apel yang tidak halal bagiku kerana tanpa izin pemiliknya. Bukankah Rasulullah s.a.w. sudah memperingatkan kita melalui sabdanya: “Siapa yang tubuhnya tumbuh dari yang haram, maka ia lebih layak menjadi umpan api neraka”

Tsabit pergi juga ke rumah pemilik kebun itu, dan setiba di sana dia langsung mengetuk pintu. Setelah si pemilik rumah membukakan pintu, Tsabit langsung memberi salam dengan sopan, seraya berkata,” Wahai tuan yang pemurah, saya sudah terlanjur makan setengah dari buah apel tuan yang jatuh ke luar kebun tuan. Kerana itu mahukah tuan menghalalkan apa yang sudah ku makan itu?”

Lelaki tua yang ada dihadapan Tsabit mengamatinya dengan cermat. Lalu dia berkata tiba-tiba, “Tidak, aku tidak boleh menghalalkannya kecuali dengan satu syarat.” Tsabit merasa khawatir dengan syarat itu kerana takut ia tidak dapat memenuhinya. Maka segera ia bertanya, “Apa syarat itu tuan?” Orang itu menjawab, “Engkau harus mengawini putriku !”

Tsabit bin Ibrahim tidak memahami apa maksud dan tujuan lelaki itu, maka dia berkata, “Apakah kerana hanya aku makan setengah buah apelmu yang keluar dari kebunmu, aku harus mengawini putrimu?”

Tetapi pemilik kebun itu tidak mempedulikan pertanyaan Tsabit. Ia malah menambahkan, katanya, “Sebelum pernikahan dimulai engkau harus tahu dulu kekurangan-kekurangan putriku itu. Dia seorang yang buta, bisu, dan tuli. Lebih dari itu ia juga seorang yang lumpuh!”

Tsabit amat terkejut dengan keterangan si pemilik kebun. Dia berfikir dalam hatinya, apakah perempuan seperti itu patut dia persunting sebagai isteri gara-gara setengah buah apel yang tidak dihalalkan kepadanya? Kemudian pemilik kebun itu menyatakan lagi, “Selain syarat itu aku tidak boleh menghalalkan apa yang telah kau makan !”

Namun Tsabit kemudian menjawab dengan mantap, “Aku akan menerima pinangannya dan perkahwinanya. Aku telah bertekad akan mengadakan transaksi dengan Allah Rabbul ‘alamin. Untuk itu aku akan memenuhi kewajiban-kewajiban dan hak-hakku kepadanya kerana aku amat berharap Allah selalu meridhaiku dan mudah-mudahan aku dapat meningkatkan kebaikan-kebaikanku di sisi Allah Ta’ala”.

Maka pernikahan pun dilaksanakan. Pemilik kebun itu menghadirkan dua saksi yang akan menyaksikan akad nikah mereka. Sesudah perkahwinan selesai, Tsabit dipersilahkan masuk menemui isterinya. Sewaktu Tsabit hendak masuk kamar pengantin, dia berfikir akan tetap mengucapkan salam walaupun isterinya tuli dan bisu, kerana bukankah malaikat Allah yang berkeliaran dalam rumahnya tentu tidak tuli dan bisu juga. Maka iapun mengucapkan salam, “Assalamu”alaikum…”

Tak disangka sama sekali wanita yang ada dihadapannya dan kini resmi jadi isterinya itu menjawab salamnya dengan baik. Ketika Tsabit masuk hendak menghampiri wanita itu , dia mengulurkan tangan untuk menyambut tangannya. Sekali lagi Tsabit terkejut kerana wanita yang kini menjadi isterinya itu menyambut uluran tangannya.

Tsabit sempat terhentak menyaksikan kenyataan ini. “Kata ayahnya dia wanita tuli dan bisu tetapi ternyata dia menyambut salamnya dengan baik. Jika demikian berarti wanita yang ada dihadapanku ini dapat mendengar dan tidak bisu. Ayahnya juga mengatakan bahawa dia buta dan lumpuh tetapi ternyata dia menyambut kedatanganku dengan ramah dan mengulurkan tangan dengan mesra pula”, Kata Tsabit dalam hatinya. Tsabit berfikir, mengapa ayahnya menyampaikan berita-berita yang bertentangan dengan yang sebenarnya ?

Setelah Tsabit duduk di samping isterinya, dia bertanya, “Ayahmu mengatakan kepadaku bahawa engkau buta. Mengapa?” Wanita itu kemudian berkata, “Ayahku benar, kerana aku tidak pernah melihat apa-apa yang diharamkan Allah”. Tsabit bertanya lagi, “Ayahmu juga mengatakan bahawa engkau tuli, mengapa?” Wanita itu menjawab, “Ayahku benar, kerana aku tidak pernah mahu mendengar berita dan cerita orang yang tidak membuat ridha Allah.

Ayahku juga mengatakan kepadamu bahawa aku bisu dan lumpuh, bukan?” Tanya wanita itu kepada Tsabit yang kini sah menjadi suaminya. Tsabit mengangguk perlahan mengiyakan pertanyaan isterinya. Selanjutnya wanita itu berkata, “aku dikatakan bisu kerana dalam banyak hal aku hanya menggunakan lidahku untuk menyebut asma Allah Ta’ala saja. Aku juga dikatakan lumpuh kerana kakiku tidak pernah pergi ke tempat-tempat yang boleh menimbulkan kegusaran Allah Ta’ala”.

Tsabit amat bahagia mendapatkan isteri yang ternyata amat soleh dan wanita yang memelihara dirinya. Dengan bangga ia berkata tentang isterinya, “Ketika kulihat wajahnya… Subhanallah, dia bagaikan bulan purnama di malam yang gelap”.

Tsabit dan isterinya yang salihah dan cantik itu hidup rukun dan berbahagia. Tidak lama kemudian mereka dikurniakan seorang putra yang ilmunya memancarkan hikmah ke seluruh penjuru dunia, Beliau adalah Al Imam Abu Hanifah An Nu’man bin Tsabit. [ahmadriyadhmz.]
Kembali Ke Atas Go down
http://www.jinggaluvislam.co.cc
 
Kisah Pemuda Yang Menikahi Wanita “Buta, Tuli, Bisu dan Lumpuh”
Kembali Ke Atas 
Halaman 1 dari 1
 Similar topics
-
» Wanita yang Selalu Berbicara Dengan Al Qur’an
» Kisah Tragis seorang ahli Ibadah yang mati Su'ul Khatimah
» PERHATIAN : "Hukum Melamar Wanita Yang Sudah Dilamar".
» 10 wasiat untuk wanita sholehah
» Nusaibah si Jago Pedang-Wanita Jagoan di zaman Rasulullah SAW

Permissions in this forum:Anda tidak dapat menjawab topik
Al-Ghuraba's Forum :: Gaya Hidup Islami :: Cuap-Cuap Islami-
Navigasi: